Bisnis MLM memang gak ada matinya… tapi sebenarnya, enak nggak sih bisnis MLM itu… Mungkin bagi sebagian, bisnis MLM memang sangat disukai, tetapi terus terang saya agak kurang sreg dengan bisnis MLM.. Beberapa tahun yang lalu saya pernah bergabung dengan salah satu bisnis MLM terkemuka di Indonesia. Setelah mendaftar dan bergabung, saya cuma fokus untuk mencari downline sebanyak banyaknya.
Karena mungkin lingkungan saya yang terbatas, maka itu adalah hambatan utama saya dalam mengembangkan bisnis ini. Di sisi lain, tidak ada support dari upline saya ataupun dari leader jaringan terhadap masalah yang saya hadapi. Ibaratnya, saya seperti anak ayam kehilangan induknya dan saya hanya diminta untuk membaca kit starter.. Masih dengan semangat yang tinggal setengah setengah, saya mencoba fokus untuk berjualan dan mungkin hasilnya lumayan. Dalam 2 bulan pertama, saya bisa menjual produk minuman dan alat rumah tangga dengan omzet sampai sekitar Rp 10 juta. Dan dari penjualan itu saya mendapatkan bonus sebesar Rp. 500.000,- Betapa bangganya saya dengan prestasi itu, dan dalam suatu kesempatan saya diundang di acara resmi. Saya diminta maju untuk memberikan testimonial, mengingat prestasi dahsyat saya tersebut berhasil mendapatkan point 1.000.
Tapi mungkin itulah saat terakhir titik kebanggaan saya pada MLM tersebut, karena setelah saya pulang dan membawa trophy sebagai simbolis keberhasilan saya, berikutnya saya kembali seperti buta karena saya tidak tahu lagi harus seperti apa. Dan sejak itu pula, upline saya entah kemana karena tidak pernah berkomunikasi lagi dengan saya. Saya coba mencari solusi tetapi karena saya belum paham dengan bisnis ini, akhirnya saya tinggalkan bisnis MLM yang menjanjikan berbagai keindahan janji ini dengan keputus asaan. Akhirnya saya mengambil kesimpulan (tidak ada maksud menjelek jelekkan MLM atau apapun, murni penilaian saya), ternyata hampir semua bisnis MLM mentargetkan member untuk mencari downline sebanyak banyaknya, dan dari hasil ini yang sangat disenangkan adalah upline teratas karena disanalah bonus melimpah akan didapatkan. Mungkin ini juga yang menyebabkan banyaknya usaha bisnis MLM yang gulung tikar, karena downline mengalami beberapa kendala :
- Tidak mendapat support dari downline / jaringan
- Hanya ditargetkan untuk mencari downline sebanyak banyaknya
- Harus benar benar mencari solusi sendiri dalam memecahkan masalah, sehingga berakhir keputus asaan
Karena mungkin lingkungan saya yang terbatas, maka itu adalah hambatan utama saya dalam mengembangkan bisnis ini. Di sisi lain, tidak ada support dari upline saya ataupun dari leader jaringan terhadap masalah yang saya hadapi. Ibaratnya, saya seperti anak ayam kehilangan induknya dan saya hanya diminta untuk membaca kit starter.. Masih dengan semangat yang tinggal setengah setengah, saya mencoba fokus untuk berjualan dan mungkin hasilnya lumayan. Dalam 2 bulan pertama, saya bisa menjual produk minuman dan alat rumah tangga dengan omzet sampai sekitar Rp 10 juta. Dan dari penjualan itu saya mendapatkan bonus sebesar Rp. 500.000,- Betapa bangganya saya dengan prestasi itu, dan dalam suatu kesempatan saya diundang di acara resmi. Saya diminta maju untuk memberikan testimonial, mengingat prestasi dahsyat saya tersebut berhasil mendapatkan point 1.000.
Tapi mungkin itulah saat terakhir titik kebanggaan saya pada MLM tersebut, karena setelah saya pulang dan membawa trophy sebagai simbolis keberhasilan saya, berikutnya saya kembali seperti buta karena saya tidak tahu lagi harus seperti apa. Dan sejak itu pula, upline saya entah kemana karena tidak pernah berkomunikasi lagi dengan saya. Saya coba mencari solusi tetapi karena saya belum paham dengan bisnis ini, akhirnya saya tinggalkan bisnis MLM yang menjanjikan berbagai keindahan janji ini dengan keputus asaan. Akhirnya saya mengambil kesimpulan (tidak ada maksud menjelek jelekkan MLM atau apapun, murni penilaian saya), ternyata hampir semua bisnis MLM mentargetkan member untuk mencari downline sebanyak banyaknya, dan dari hasil ini yang sangat disenangkan adalah upline teratas karena disanalah bonus melimpah akan didapatkan. Mungkin ini juga yang menyebabkan banyaknya usaha bisnis MLM yang gulung tikar, karena downline mengalami beberapa kendala :
- Tidak mendapat support dari downline / jaringan
- Hanya ditargetkan untuk mencari downline sebanyak banyaknya
- Harus benar benar mencari solusi sendiri dalam memecahkan masalah, sehingga berakhir keputus asaan