Dalam berusaha apapun sebenarnya judul posting ini tentulah berlaku.. tapi tidak semua MLM bisa dikatakan seperti ini.
Seperti yang saya gambarkan di posting sebelumnya, sebagian besar MLM hanya menuntut downline untuk mencari rekrutan rekrutan baru tanpa memikirkan omset penjualan. Jika anda runtut kemana muara kesuksesan alias keberhasilannya, maka yang menikmati adalah jaringan tertinggi karena akan meraih bonus besar. Sedangkan downline tak lebih hanyalah kurcaci kurcaci mesin keberhasilan lini atas. Kondisi inilah yang disebut PASSIVE INCOME versi MLM, yang akan dirasakan oleh upline dimana tanpa melakukan apapun akan tetap mendapatkan penghasilan mingguan, sungguh enak bukan. Yup, enak… bagi yang sudah diatas tentunya, heheheheh…
Apa yang terjadi bila downline sudah tidak berhasil mencari member baru? Tentunya akan ada efek yang dirasakan di seluruh jaringan. Tentunya, untuk jajaran atas meskipun sudah “bergelar” RUBY pun akan tidak menghasilkan income sama sekali, dan ini akan dirasakan pula sampai di lini terbawah. Lantas apa kelebihannya dong kalau seperti ini kejadiannya? Kalaupun ada member baru yang bergabung dan jumlahnya hanya satu atau dua orang, PASSIVE INCOME yang dihasilkan oleh sang “RUBY” mungkin hanya 100 – 200 ribu saja seminggu. Bisa dibayangkan dong, seorang bergelar RUBY di jaringan dengan PASSIVE INCOME 100-200 ribu seminggu, apa bisa untuk mencukupi kebutuhan sehari hari.
Saya mencoba membandingkan dengan bisnis ABEnetwork, dimana baik dari tingkat tertinggi sampai paling bawah, dari yang bergelar RUBY sampai paling buncit yaitu SILVER semuanya berlomba lomba dan berfokus pada penjualan produk. Siapa yang rajin, maka dialah yang akan meraup hasilnya. Seorang RUBY yang tidak bisa menjual produk akan dilewati seorang GOLD yang bisa menjual produk sebanyak banyaknya, maka inilah yang saya sebut bisnis sebenarnya, sangat fair. Lantas, bagaimana definisi PASSIVE INCOME seorang atasan / leader dalam hal ini? PASSIVE INCOME dalam pandangan saya bukanlah mendapatkan uang dengan cara tidak melakukan apapun, itu benar adanya. Dan di ABEnetwork, hal ini bukan diartikan kita tidak melakukan apa apa, melainkan disaat kita sudah sukses dalam jaringan, kita tetap berjualan tetapi bukan kita sendiri yang melakukannya. Kita bisa merekrut orang sebagai karyawan kita dalam menerima order, menyiapkan produk, mengirim dan bahkan mungkin juga untuk berpromosi. Dan kita cukup mengawasi transaksi perputaran pundi pundi rupiah ini, sungguh fair bukan definisi yang saya gambarkan? Kita cukup memantau sesekali, tetapi penjualan tetap berputar sebanyak banyaknya.
Saya sempat terbelalak saat founder saya yaitu bapak Bayu , dalam sebulan omset penjualannya mencapai 1 Milyar, dan juga leader saya langsung yaitu bapak Sutiyono bisa mencapai beberapa ratus juta sebulan, bisa dibayangkan berapa penghasilan bersihnya. Padahal posisi mereka dalam jaringan sudah sangat sangat aman meskipun tanpa berjualan sekalipun. Lantas dimana benefitnya? Dari pandangan saya, dengan berjualan seperti itu, mereka tidak perlu pusing pusing memikirkan jaringan dibawahnya. Bila jaringan dibawahnya pun tidak bisa menjual produk ataupun mencari downline, mereka masih bisa mendapatkan penghasilan yang sangat besar. Dan dengan omset sebesar itu, otomatis tidak akan dikelola sendiri melainkan dibantu beberapa orang untuk operasional sehari hari. Inilah PASSIVE INCOME yang sebenarnya menurut saya, karena selain kita mendapatkan penghasilan, kita juga bisa membuka lapangan kerja bagi orang orang yang membutuhkan. Bisnis ini memberikan kelebihan dari berbagai aspek, dari aspek finansial, kekeluargaan dan juga sosial.
Dan satu hal lagi, kalaupun jaringan dibawahnya tidak berfungsi ataupun mati sekalipun (mati dalam artian tidak beraktivitas sama sekali), maka peluang pasar makin besar karena persaingan semakin kecil.
Kelebihan lain yang bisa diargumentasikan, bisnis ini adalah bisnis keluarga yang berkelanjutan karena dapat diwariskan kepada anak cucu kita. Umur manusia tidak ada yang tahu, tetapi saat kita sudah dipanggil menghadap Sang Kuasa, setidaknya kita telah mempersiapkan warisan berupa usaha yang sudah mapan dan siap untuk diteruskan serta dinikmati oleh keturunan kita. Bagaimana menurut anda?
Seperti yang saya gambarkan di posting sebelumnya, sebagian besar MLM hanya menuntut downline untuk mencari rekrutan rekrutan baru tanpa memikirkan omset penjualan. Jika anda runtut kemana muara kesuksesan alias keberhasilannya, maka yang menikmati adalah jaringan tertinggi karena akan meraih bonus besar. Sedangkan downline tak lebih hanyalah kurcaci kurcaci mesin keberhasilan lini atas. Kondisi inilah yang disebut PASSIVE INCOME versi MLM, yang akan dirasakan oleh upline dimana tanpa melakukan apapun akan tetap mendapatkan penghasilan mingguan, sungguh enak bukan. Yup, enak… bagi yang sudah diatas tentunya, heheheheh…
Apa yang terjadi bila downline sudah tidak berhasil mencari member baru? Tentunya akan ada efek yang dirasakan di seluruh jaringan. Tentunya, untuk jajaran atas meskipun sudah “bergelar” RUBY pun akan tidak menghasilkan income sama sekali, dan ini akan dirasakan pula sampai di lini terbawah. Lantas apa kelebihannya dong kalau seperti ini kejadiannya? Kalaupun ada member baru yang bergabung dan jumlahnya hanya satu atau dua orang, PASSIVE INCOME yang dihasilkan oleh sang “RUBY” mungkin hanya 100 – 200 ribu saja seminggu. Bisa dibayangkan dong, seorang bergelar RUBY di jaringan dengan PASSIVE INCOME 100-200 ribu seminggu, apa bisa untuk mencukupi kebutuhan sehari hari.
Saya mencoba membandingkan dengan bisnis ABEnetwork, dimana baik dari tingkat tertinggi sampai paling bawah, dari yang bergelar RUBY sampai paling buncit yaitu SILVER semuanya berlomba lomba dan berfokus pada penjualan produk. Siapa yang rajin, maka dialah yang akan meraup hasilnya. Seorang RUBY yang tidak bisa menjual produk akan dilewati seorang GOLD yang bisa menjual produk sebanyak banyaknya, maka inilah yang saya sebut bisnis sebenarnya, sangat fair. Lantas, bagaimana definisi PASSIVE INCOME seorang atasan / leader dalam hal ini? PASSIVE INCOME dalam pandangan saya bukanlah mendapatkan uang dengan cara tidak melakukan apapun, itu benar adanya. Dan di ABEnetwork, hal ini bukan diartikan kita tidak melakukan apa apa, melainkan disaat kita sudah sukses dalam jaringan, kita tetap berjualan tetapi bukan kita sendiri yang melakukannya. Kita bisa merekrut orang sebagai karyawan kita dalam menerima order, menyiapkan produk, mengirim dan bahkan mungkin juga untuk berpromosi. Dan kita cukup mengawasi transaksi perputaran pundi pundi rupiah ini, sungguh fair bukan definisi yang saya gambarkan? Kita cukup memantau sesekali, tetapi penjualan tetap berputar sebanyak banyaknya.
Saya sempat terbelalak saat founder saya yaitu bapak Bayu , dalam sebulan omset penjualannya mencapai 1 Milyar, dan juga leader saya langsung yaitu bapak Sutiyono bisa mencapai beberapa ratus juta sebulan, bisa dibayangkan berapa penghasilan bersihnya. Padahal posisi mereka dalam jaringan sudah sangat sangat aman meskipun tanpa berjualan sekalipun. Lantas dimana benefitnya? Dari pandangan saya, dengan berjualan seperti itu, mereka tidak perlu pusing pusing memikirkan jaringan dibawahnya. Bila jaringan dibawahnya pun tidak bisa menjual produk ataupun mencari downline, mereka masih bisa mendapatkan penghasilan yang sangat besar. Dan dengan omset sebesar itu, otomatis tidak akan dikelola sendiri melainkan dibantu beberapa orang untuk operasional sehari hari. Inilah PASSIVE INCOME yang sebenarnya menurut saya, karena selain kita mendapatkan penghasilan, kita juga bisa membuka lapangan kerja bagi orang orang yang membutuhkan. Bisnis ini memberikan kelebihan dari berbagai aspek, dari aspek finansial, kekeluargaan dan juga sosial.
Dan satu hal lagi, kalaupun jaringan dibawahnya tidak berfungsi ataupun mati sekalipun (mati dalam artian tidak beraktivitas sama sekali), maka peluang pasar makin besar karena persaingan semakin kecil.
Kelebihan lain yang bisa diargumentasikan, bisnis ini adalah bisnis keluarga yang berkelanjutan karena dapat diwariskan kepada anak cucu kita. Umur manusia tidak ada yang tahu, tetapi saat kita sudah dipanggil menghadap Sang Kuasa, setidaknya kita telah mempersiapkan warisan berupa usaha yang sudah mapan dan siap untuk diteruskan serta dinikmati oleh keturunan kita. Bagaimana menurut anda?